Menulis itu adalah Proses


Ketika membaca sebuah tulisan ilmiah yang baik, kita sering terkagum-kagum dengan cara penulisnya memilih dan merangkai kata-kata.

Bahasanya formal tetapi tepat dan menarik. Kita tidak pernah melihat bagaimana proses penulisan dilakukan seorang penulis yang handal. Sebenarnya, menulis merupakan suatu proses, bukan produk. Pendeknya, ia menuntut suatu perjuangan.

Sebuah karya ilmiah tidak ditulis secara serta-merta dan selesai hanya dalam satu kali penulisan. Lazimnya, sebuah karya ilmiah dihasilkan melalui suatu proses, dari perencanaan, penulisan, penyuntingan (pengeditan) dan perevisian.


Catatan Penting...
Ketentatifan merupakan satu ciri bahasa ilmiah. Tulisan ilmiah ditulis dalam bahasa yang tentatif (yakni tidak seratus persen pasti) untuk mengingatkan pembaca agar berhati-hati terhadap pernyataan-pernyataan yang dibuat, baik oleh penulis itu sendiri atau oleh pakar lain yang gagasannya sedang dibahas dalam tulisan.

Salah satu contoh bahasa ilmiah yang tentatif dapat ditemukan pada suatu definisi yang diajukan atau suatu gagasan umum yang disimpulkan penulis (Jordan 1999).

Kata-kata yang lazim digunakan untuk menurunkan kadar 'kepastian' dalam bahasa Indonesia adalah:
  • Kelihatannya, tampaknya, rupa-rupanya, rupanya, cenderung
  • mungkin, boleh jadi, dapat
Berikut adalah kalimat atau pernyataan yang 'pasti':
  • Modernisasi adalah cara hidup yang lebih maju.
Untuk membuat kalimat di atas menjadi 'tentatif (lebih 'hati-hati') kita dapat mengubah kata adalah, menjadi
  • Industrialisasi cenderung dipandang sebagai cara hidup yang lebih maju. 
Berikut beberapa contoh kalimat yang ditemukan dalang buku-buku akademik yang diakui secara international.
  • Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang lapisan bumi. 
  • Pembangunan ekonomi yang ideal cenderung diasosiasikan dengan...
  • Noam Chomsky mungkin merupakan satu dari lima sarjana yang namanya paling banyak disebut di dalam cyberspace.

Kesalahan Umum dalam Bahasa Intelektual Indonesia

Bila kita melihat pelbagai tulisan yang tersedia di masyarakat dewasa ini, kita akan menemukan bahwa masih banyak sarjana dan intelektual Indonesia yang belum dapat menjadi teladan dalam mengungkapkan gagasan.

Bahasa mereka masih kacau baik dari segi logika maupun tatabahasa. Sebagai contoh, kita masih menemukan ekspresi-ekspresi berikut dalam pelbagai media-massa.

Kesalahan menggunakan verba (kata kerja):
  • Kejadian itu terjadi...
  • jumlah rumah yang rusak di Padang berjumlah... 
  • Penyebaran virus flu babi menyebar ke Bogor.
Kesalahan dalam menggunakan preposisi yang tidak diperlukan 
  • Membicarakan tentang pencurian budaya ...
Kesalahan menggunakan nomina (kata benda) abstrak
  • Kesehatan-kesehatan masyarakat pascagempa bumi perlu mendapat perhatian.
Kesalahan dalam menggunakanpreposisi (yangtidakdiperlukan) di depan sebuah kalimat
  • Bagi karyawan yang tidak masuk kerja setelah H plus 7 diharap menghubungi kepala personalia.
Kesalahan dalam menggunakan tanda baca.
  • Yang dimaksud dengan terjemahan setengah bebas, ialah terjemahan yang bertujuan...
  • Sastrawan itu menyatakan, bahwa puisi adalah cermin hati. 

Tag : Tips Menulis
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Menulis itu adalah Proses"

Back To Top